Kriteria Sebuah Hadist Nabi Dimasukkan Menjadi Hadist Hasan
Hadis hasan memiliki kedudukan di antara hadis sahih dan dha’if dalam skala keotentikan. Untuk diklasifikasikan sebagai hasan, hadis harus memenuhi beberapa syarat:
Sanad yang Kuat
Meskipun tidak sekuat sanad hadis sahih, sanad hadis hasan tetap harus kuat dan dapat ditelusuri dengan baik. Perawi-perawi dalam sanadnya harus terkenal sebagai orang-orang yang memiliki integritas, meskipun mungkin ada sedikit keraguan pada beberapa perawi atau sedikit kelemahan dalam jalur perawiannya.
Tidak Ada Cacat yang Signifikan dalam Sanad dan Matan
Meskipun bisa ada beberapa kelemahan dalam sanad atau matan, kelemahan ini tidak boleh signifikan. Tidak ada cacat yang secara substansial memengaruhi kebenaran atau kesahihan hadis.
Kesesuaian dengan Prinsip-prinsip Islam
Matan hadis harus sejalan dengan ajaran dan nilai-nilai Islam yang sudah dikenal.
Tidak Bertentangan dengan Hadis-hadis Lebih Kuat
Matan hadis hasan tidak boleh bertentangan dengan hadis-hadis sahih yang lebih kuat dalam keotentikan mereka.
Hasan adalah klasifikasi yang memperlihatkan hadis yang memiliki kekuatan dalam sanad dan matannya, namun tidak sekuat hadis sahih. Oleh karena itu, sementara dapat digunakan dalam konteks tertentu, hadis hasan tidak sekuat dan sekuat hadis sahih sebagai dasar dalam penetapan hukum atau praktek keagamaan.